UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN CORONA VIRUS DEASES (COVID-19) DI SMK NEGERI 1 TEMPEL
Sleman, April 2020. Virus corona atau yang dikenal dengan istilah COVID-19 telah ditetapkan oleh WHO menjadi pandemic pada awal tahun 2020. Pada pertengahan Maret 2020, di Indonesia mulai ditemukan kasus positif pasien terinfeksi corona, salah satunya di Solo. Sejak itu kasus positif mulai bermunculan di beberapa Provinsi, diantaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Seiring waktu berjalan kasus positif semakin meningkat dan meluas, sehingga pemerintah daerah maupun pusat bergerak cepat untuk melakukan tindakan preventif/pencegahan terhadap penyebaran virus ini. Berbagai program pencegahan dari pemerintah telah disosialisasikan ke masyarakat luas, baik melalui media cetak maupun elektronika dan media sosial.
Ibu Sri Winarsih, S.Pd, selaku Kepala SMK Negeri 1 Tempel turut mendukung kesuksesan program pemerintah, dengan cara mensosialisasikan kebijakan dan program pemerintah terkait pencegahan COVID-19 kepada Bapak Ibu guru dan karyawan saat breafing pagi tanggal 20 Maret 2020. Beliau menyampaikan bahwa "Keluarga besar SMK Negeri 1 Tempel harus waspada, jangan menganggap remeh namun juga jangan panik. Mari kita terapkan social distancing yang dicanangkan pemerintah, hadapi dengan sabar, banyak berdoa, senantiasa berbahagia, dan makan yang sehat agar imun kita tetap terjaga kuat untuk melawan COVID-19. Mulai tanggal 23 - 31 Maret 2020 kita bekerja dari rumah dengan agenda kegiatan PTS sistem daring. Untuk agenda selanjutnya kita menunggu surat edaran berikutnya. Selamat bekerja dan beribadah di rumah. Semoga kita semakin dekat dengan keluarga dan Allah SWT serta senantiasa mendapatkan perlindungan dari Allah SWT… Aamiin."
Adapun langkah nyata yang telah dilaksanakan oleh SMK Negeri 1 Tempel dalam rangka mencegah penyebaran virus corona, yaitu:
- Membentuk tim Penanggulangan Penyebaran Infeksi Corona Virus Desease (COVID-19) sesuai dengan SK Kepala Sekolah nomor 369/496 tanggal31 Maret 2020.
- Penyuluhan tentang pencegahan Covid kepada warga sekolah.
- Menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui cuci tangan dengan sabun, berolahraga, dan berjemur pagi.
- Menjaga pola makan yang bergizi untuk meningkatkan imu tubuh.
- Menerapkan social distancing (jaga jarak), sehingga bekerja, belajar dan beribadah di rumah.
- Menggunakan masker dan menghindari bersalaman.
- Membuat hand sanitizer dan menggunakannya di lingkungan kerja.
- Menyediakan sarpras cuci tangan untuk warga sekolah dan masyarakat sekitar.
- Melakukan penyemprotan desinfektan secara berkala.
- Memperbanyak doa dan dzikir.
Dibalik musibah, akan ada hikmah yang dapat dipetik, asalkan kita gunakan momen ini untuk merenung dan introspeksi diri atas apa yang terjadi. Apakah ini sebuah ujian atau sebuah teguran?
Penulis: Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng.