Pengajian Songsong Ramadhan 1442 H di SMK Negeri 1 Tempel
Sleman, 9 April 2021. Tak terasa bulan suci Ramadhan 1442 H sudah tinggal hitungan hari. Setiap insan beriman bersuka cita dalam memasuki bulan penuh rahmat dan berkah ini, sehingga berbagai persiapan dilakukannya, baik persiapan jasmani maupun rohani, agar mampu mengisi Ramadhan dengan ketaatan yang lebih dan tidak melewatinya dengan sia-sia.
Upaya SMK Negeri 1 Tempel dalam menyambut Ramadhan yaitu menyelenggarakan “Pengajian Songsong Ramadhan 1442 H” sekaligus kegiatan AMT bagi guru dan karyawan pada hari Kamis, 1 April 2021 pukul 09.00 s.d. 12.00 di Masjid Shalahuddin yang sudah selesai renovasi perluasan tahap I. Pengajian hanya dihadiri oleh Kepala Sekolah, staff management, guru dan karyawan SMK Negeri 1 Tempel, karena masih masa PPKM.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah menyampaikan tujuan pengajian ini untuk memotivasi guru dan karyawan. “Diadakannya pengajian ini semoga dapat mempersiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan dan semakin bertambah ilmu dalam mengarungi hidup dan kehidupan Ini” tutur Sri Winarsih, S.Pd.. Lebih lanjut, Sri Winarsih menyampaikan terima kasih kepada Bapak Ibu Guru Karyawan, wali murid, peserta didik, alumni, dan masyarakat yang telah menginfaqkan sebagian harta untuk membangun masjid tahap I, dan mohon dukungan untuk lanjutan tahap II.
Pada pengajian ini menghadirkan penceramah Nur Wahyudin Al Azis, S.Pd. dari MAN Pakem. Sesuai tema yang diusung oleh panitia, dalam tausiahnya Nur Wahyudin menyampaikan beberapa hal diantaranya: kita harus memiliki energi positif bagi diri kita atau khusnudzon. Energi positif yang kita pupuk dalam diri kita, akan memberikan efek baik pada lingkungan, apalagi profesi kita sebagai seorang guru yang merupakan tugas mulia. Dalam ketugasnnya, guru akan menghadapi berbagai karakter peserta didik, baik yang memiliki karakter baik maupun karakter yang masih perlu pembinaan khusus.
Melalui energi positif yang dipancarkan dari diri kita, insya Allah kita akan menjadi guru mulia yang amanah dan selalu bahagia. Rasa bahagia adalah hal yang menjadi tujuan hidup setiap insan, namun tidak semua insan dapat meraihnya. Karena sumber bahagia setiap insan berbeda-beda. Padahal agama kita sudah memberikan ilmunya, yaitu banyaklah bersedekah dan bersilaturahmi, niscaya akan bahagia. Marilah kita lihat beberapa pengalaman hidup seseorang. Ada seseorang yang memiliki jabatan tinggi dan bergelimang materi, namun hatinya gelisah karena penuh masalah. Adapula seseorang kakek sederhana, namun terlihat bahagia. Kenapa sang kakek terlihat bahagia? Karena sang kakek bahagia saat bisa menyantuni anak-anak di panti. Itulah sumber kebahagiannya, yaitu berbagi dan bermanfaat bagi orang lain. Jadi kebahagiaan tidak bisa diukur dari materi, namun jika kita membagi kebahagiaan, maka kita akan mendapatkan pantulan kebahagiaan itu pula.
Dalam menyongsong Ramadahan ini, mari tingkatkan energi positif kita dari mulai berfikiran positif, sehingga akan muncul motivasi untuk banyak memberi atau sedekah yang nilainya akan berlipat di bulan Ramadhan. Selain itu, juga perlu meningkatkan kegiatan ibadah baik puasa, sholat, tilawah, dzikir dan menghadiri majlis ilmu. Bersyukur dan memuji Allah SWT atas karunia Ramadhan yang kembali diberikan kepada kita. Nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada seorang hamba adalah adalah ketika dia diberikan kemampuan untuk melakukan ibadah & ketaatan. Maka ketika Ramadan telah tiba dan kita dalam kondisi sehat wal afiat maka kita harus bersyukur dengan memuji Allah. Bergembira dengan kedatangan bulan suci Ramadhan dengan merancang kegiatan-kegiatan ukhrawi yang tepat agar mendapatkan manfaat dibulan suci Ramadhan. Banyak kaum muslimin hanya merencanakan agenda yang bersifat duniawi dengan sangat detail, tetapi melupakan agenda-agenda yang bersifat ukhrawi. Semoga kita termasuk insan yang mampu memanfaatkan Ramadahan dengan baik.
Dalam acara pengajian menjelang bulan suci Ramadhan di Masjid Salahudin diakhir dengan berdoa dan shalat Dzuhur berjamaah. Alhamdulilah pengajian berjalan dengan baik dan lancar serta tetap menerapkan protokol Kesehatan.
Penulis: Eva Sofiah