BELAJAR DARI COVID-19
Makhluk kecil tak kasat mata, namun dapat mengguncangkan manusia sedunia. Maha besar Allah yang menguasai seluruh alam. Maha pencipta atas segalanya. Makhluk kecil hadir didepan mata pada bulan ke tiga tahun 2019, sehingga dikenal dengan Corona Virus Disease (Covid-19). Covid-19 adalah makhluk kecil tercipta sebagai bukti datangnya ayat-ayat kauniyah (fenomena alam). Allah SWT mengajarkan kepada umat seluruh dunia melalui Covid-19. Makhluk berukuran extra kecil yang mampu membuat manusia seluruh dunia luluh lantah tak berdaya dan tak berharga. Hal ini membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil bagi Allah ketika menciptakan suatu makhluk. Tak pedudi makhluk itu besar maupun kecil. Kesemuanya sangat mudah bila Allah telah berkehendak. Covid-19 menjadi pandemi diseluruh dunia yang merenggut jutaan nyawa manusia. Ditengah masyarakat seluruh dunia, berbagai cara telah dilakukan sebagai upanya pencegahan penularan virus Covid-19. Mulai dari lockdown, social distancing, pembiasaan cuci tangan, mengenakan masker yang kesemuanya itu bermakna menjaga kebersihan. Covid-19 memberikan banyak pelajaran kepada manusia, bukti Allah telah menunjukan ayat-ayat kauniyah sebagai pelajaran yang sangat berharga bagi manusia.
Covid 19 mengajarkan kepada manusia tentang “iman”. Iman harus tertanamkan dalam jiwa yakni Iman kepada Allah. Percaya bahwa Allah/Tuhan itu ada meski mata manusia tak pernah melihat, namun percaya dan yakin adaNYA. Demikian halnya dengan Covid-19. Virus ini adalah makhluk yang sangat kecil, tak kasat mata. Namun percaya adanya covid-19, yang hingga saat ini telah merenggut jutaan nyawa manusia dan mengakibatkan manusia ketakutan terinfeksinya. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam Alqur’an yang artinya : “Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penglihatan. Dan Dialah yang maha halus lagi maha mengetahui” (QS:Alan’am : 103). Allah itu ada, maha melihat atas segalanya, manusia tidak dapat melihatNYA, namun manusia percaya dan yakin akan adaNYA, dengan segala kehendakNYA. Manusia tak mampu melihat namun dapat merasakan manfaat atas apa yang telah diciptakannNYA. Allah ciptakan Covid-19 ditengah kehidupan manusia. Sebagai makhluk yang sangat kecil tak terlihat oleh kasat mata manusia, namun yakin adanya hingga dapat merasakan dampak akan adanya.
Covid-19 mengajarkan kepada kita tentang “Imun”, lebih sering kita kenal dengan daya tahan tubuh. Disampaikan dari beberapa pendapat para ahli bidang kesehatan, bahwa covid-19 hanya dapat diatasi dengan imun. Imun kita peroleh dari kebiasaan sehari-hari seperti, menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, mengatur pola hidup, dari bangun tidur hingga tidur lagi, pola makan, pola istirahat dan banyak hal yang mengakibatkan manusia mengalami penurunan imun. Menjaga kebersihan telah diajarkan dalam islam jauh sebelum covid-19 menghantui manusia. Dalam sebuah pepatah mengatakan “kebersihan sebagian dari iman (annadhofatu minal iman)”. Covid-19 memaksa manusia untuk memperhatikan pola hidup bersih dan sehat, menjaga keamanan dan kebersihan lingkungan. Allah mengingatkan manusia tentang budaya hidup bersih dan sehat dengan menciptakan makhluk kecil bernama covid-19.
Covid-19 mengajarkan kepada manusia untuk “di rumah saja”, dalam arti mengajarkan manusia untuk kembali bersatu, bersama keluarga sebagai lingkungan terkecil yang sangat penting. Pentingnya kesatuan dalam keluarga, pentingnya masing-masing peran keluarga. Ayah, Ibu, anak dalam satu kesatuan. Covid-19 mendidik manusia untuk saling menguatkan, saling melindungi dalam satu keluarga. Keluarga sakinah tak akan terbentuk tanpa adanya kesatuan keluarga. Kuatnya keluarga akan membentuk negara yang kuat. Tanpa keluarga yang kuat mustahil terbentuk negara yang kokoh.
Demikian covid-19 memberikan pelajaran bagi manusia. Dari beberapa pelajaran ini masyarakat dunia mulai mengamalkan sebagai upaya pencegahan penularan covid-19. Tertuang pada protokol kesehatan tentang kebiasaan-kebiasaan yang harus dilakukan oleh masyarakat dalam upaya pencegahan penularan virus ini. Mulai jaga jarak, selalu mengenakan masker, dan selalu cuci tangan dengan sabun pada air mengalir.
Penulis: Etik Romdloniyati, S.Pd, M.Pd.