" JOB MATCHING ONLINE" TAHUN 2020 BERSAMA 28 IDUKA
Sketsaweb Tempel (27/10). Job Matching Tahun 2020 SMK Negeri 1 Tempel yang bermitra dengan SMK Negeri 1 Depok, SMK Negeri 2 Depok dan SMK telah terlaksana pada tanggal 27 - 28 Oktober 2020 secara online. Berdasarkan laporan ketua BKK SMKN 1 Tempel Sri Lestari, S.Pd., ada 28 IDUKA yang berpartisipasi sebagai peserta Job Matching Online dengan estimasi lowongan sebanyak 950 orang yang terdiri dari bidang teknik dan bisnis manajemen.
Dalam sambutannya, Kepala SMK Negeri 1 Tempel Sri Winarsih, S.Pd., menyampaikan terima kasih kepada peserta Job Matching yang telah memberikan kepercayaan kepada SMKN 1 Tempel untuk bekerjasama dalam perekrutan karyawan dan para tamu undangan yang telah hadir memenuhi undangan, serta memohon paparan dari Disnakertrasn terkait apa yang harus dilakukan SMK agar semakin siap memasuki dunia kerja. “Semoga kegiatan ini dapat membantu mengurangi pengangguran, mengurangi masalah tenaga kerja atau lapangan pekerjaan serta bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih kepada seluruh tim, seluruh peserta dan SMK Mitra atas terlaksananya kegiatan Jobmatching ini”, tutur Sri Winarsih, S.Pd. saat menutup sambutannya.
Kegiatan Job Matching dibuka oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Trasmigrasi Aria Nugrahadi, S.T., M.Eng. yang diwakili oleh Tunggul Bomoaji, S.T. selaku Kepala Seksi Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja DIY.
Tunggul memaparkan beberapa pesan dari Kadisnakertrasn, berdasarkan data BPS di bulan Februari 2020 menunjukkan pengangguran di DIY hampir 73.000 orang atau tingkat penganggurannya 3,38% dari jumlah usia produktif. Tingkat pengangguran terbuka untuk tingkat SMK 4,16 %, artinya setiap 100 orang lulusan SMK, ada 4 orang yang jadi pengangguran. Ini PR bagi kita, supaya lulusan SMK dapat cepat terserap di dunia kerja. Sehingga dengan adanya kegiatan job matching online yang diselenggarakan oleh SMKN 1 Tempel beserta SMK Mitranya, kami berharap seberapapun perannya kegiatan ini dapat membantu kami atau pemerintah dalam mengurangi pengangguran.
“Perkembangan sekarang, perusahaan sudah bukan lagi padat karya, tetapi lebih kepada padat teknologi. Dengan adanya perkembangan teknologi industri 4.0, ketenagakerjaan sudah banyak tergantikan oleh teknologi. Kita jangan memandang itu sebagai sebuah permasalahan, tetapi sebagai sebuah peluang, agar tenaga kerja kita tetap dapat beradaptasi sesuai dengan perkembangan. Pada tahun 2030 akan ada bonus demografi, penduduk usia produktif dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga harus disikapi dari sekarang. Diprediksikan bahwa karakteristik pekerjaan akan secara jarak jauh berupa pekerja lepas atau bekerja berbasis project”, lanjut Tunggul Bomoaji.
Pesan selanjutnya yang dipaparkan yaitu hard dan soft skill akan menjadi hal yang penting di tahun-tahun mendatang, sektor yang akan masih memegang peranan adalah perdagangan, logistik, industri pengolahan, kesehatan, pekerja sosial, industri kreatif dan digital. Oleh karena itu pihak SMK bisa bekerjasama dengan industri dan pemerintah untuk merancang sejak awal agar skill yang diperoleh lulusan SMK Nanti sesuai dengan kebutuhan dunia industri.
Rangkaian kegiatan Job Matching selanjutnya adalah pemaparan profil perusahaan dan pekerjaan oleh perwakilan dari masing-masing peserta job matching, hal ini bertujuan untuk lebih mengenal perusahaan dan bidang pekerjaan yang akan dipilih oleh pencari kerja. (Penulis: ESH)