“Diklat Penggunaan Moodle untuk E-learning"
Sleman, 24 April 2020. Musyawarah Kerja Kepala Sekolah DIY bekerjasama dengan PUM (Programma Uitzending Managers) Netherland Expert yang difasilitasi Dinas Dikpora DIY melalui Kabid. GTK, menyelenggarakan program Peningkatan SDM dalam bidang pendidkan. PUM merupakan organisasi non profit yang berpusat di Belanda. PUM menonjol dalam bidang bantuan Internasional, dengan mengirimkan tenaga ahlinya untuk membantu usaha atau bisnis lokal diseluruh dunia, dan juga di bidang pendidikan. Organisasi ini menyediakan staf relawan profesional (ahli senior) untuk mentransfer pengetahuan dengan cara yang efisien, sehingga meningkatkan kreativitas pendidik dan tenaga kependidikan serta kemandirian wirausaha di negara berkembang.
Pada tahun 2021 ini MKKS DIY dan PUM akan melaksanakn serangkaian kegiatan peningkatan SDM dalam bentuk pendidikan dan pelatihan yang dilakukan secara daring yang terbagi ke dalam beberapa batch. Adapun jenis diklat sebagai berikut:
- School Management (peserta Kepala Sekolah SMK dengan prioritas Bidang Pariwisata )
- E-Learning (Peserta dari Guru SMK semua mata pelajaran)
- Pedagogik (Peserta dari Guru SMK semua mata pelajaran)
- Kitchen Management (Peserta dari Guru khusus Bidang Hospitality)
Setiap batch diikuti oleh 21 peserta diklat dari seluruh DIY, yang akan mengikuti kegiatan diklat selama 4 pertemuan. Jumlah batch yang akan diselenggarakan rata-rata 5 batch untuk setiap jenis diklat, sehingga jumlah peserta diklat rata-rata 100 peserta untuk setiap jenis diklat. Diklat batch 1 dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret dan April. Agenda pertemuan dan koordinasi awal untuk batch 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 28 Januari 2021 melalui zoom meeting. Pada pertemuan te rsebut membahas teknis pelaksanaan, tata tertib peserta diklat dan tangal/waktu pelaksanaan diklat.
Kepala SMK Negeri 1 Tempel Sri Winarsih, S.Pd, telah menugaskan 2 orang untuk mengikuti diklat E-Learning (Ahmad Arief Arfianto, S.T., dan Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng) dan 2 oranguntuk diklat pedagogik (Dra. Sri Windaryati dan Sri Wedayati, S.Pd.), yang terjadwal pada batch 1 dan 6. “Bapak Ibu guru yang saya tugaskan untuk mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh MKKS dengan PUM, silahkan ikuti diklat dengan sebaik-baiknya agar dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya, semoga selesai kegiatan, ilmu tersebut dapat diaplikasikan di sekolah kita dan dishare dengan teman guru lainnya. Sehingga kita dapat memberikan pelayanan lebih baik kepada peserta didik”, ujar Sri Winarsih.
Adapun teknis pelaksanaan diklat online “Penggunaan Moodle untuk E-learning”, yaitu menggunakan room zoom meeting dan server e-lerning SMK Negeri 4 Yogyakarta, yang telah menerapkan e-learning sebelum masa pandemi. Sedangkan media komunikasi yang digunakan untuk share informasi dan diskusi tugas selama diklat adalah WAG e-learning moodle. Kegiatan diklat dilaksanakan setiap 2 minggu sekali selama 2 jam dari pukul 15.00 s.d. 17.00 WIB atau 09.00 s.d. 11.00 Waktu Netherland. Untuk diklat e-leraning narasumbernya adalah Johan Spape sedangkan diklat pedagogik adalah Martin Huizinga.
Selama kegiatan diklat berlangsung, para narasumber menyampaikan materi dalam bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh seorang translatter, sehingga peserta diklat tetap dapat menerima informasi dengan cukup baik. Dari kegiatan diklat, peserta didik mendapatkan gambaran dan motivasi untuk terus meningkatkan kreativitas diri dalam merencanakan pembelajarn online dengan moodle. Johan menyampaikan bahwa e-learning adalah salah satu alternatif dalam kegiatan belajar mengajar. Namun, di masa pandemi Covid-19, e-learning sebagai kegiatan pokok yang harus dilakukan oleh setiap pendidik, karena tidak ada kegiatan tatap muka. Moodle dipilih sebagai media e-learning karena moodle LMS yang gratis, keamanan data lebih terjamin dan fitur yang tersedia semakin berkembang lebih baik dari waktu kewaktu. Selain itu, Moodle juga dapat dijadikan media Ujian Online seperti CBT.
Setiap guru yang akan memberikan kursus/materi pembelajarn di moodle, dapat menjabarkannya ke dalam beberapa topik besar, kemudian dibagi lagi menjadi subtopik yang lebih kecil, sehingga akan menjadi satu kesatuan, seperti dianalogikan dengan boneka Rusia. Sebelum menyelenggarakan kegiatan kursus maupun KBM tatap muka, terlebih dahulu guru harus menyampaikan tujuh langkah untuk mempelajari tugas/kursus, yaitu:
- Apa target yang harus dicapai siswa?
- Apa yang sudah diketahui dan belum diketahui siswa?
- Materi pembelajaran apa yang dibutuhkan siswa untuk mencapai target?
- Dengan cara apa guru akan mentransfer pengetahuan?
- Aktivitas apa yang harus dilakukan siswa untuk mencapai tujuan?
- Alat apa yang dibutuhkan untuk kegiatan ini?
- Bagaimana cara guru mengecek siswa yang sudah mencapai tujuannya?
Sedangkan tahapan guru dalam mentransfer pengetahun dapat dilakukan dengan tahapan berikut:
- Pengantar
- Periksa pra-pengetahuan
- Demonstrasi
- Petunjuk
- Demonstrasi yang dipandu oleh siswa
- Praktek
- Implementasi mandiri oleh siswa
Pada saat menjadi narasumber “Penggunaan Moodle untuk E-learning”, Johan Spape telah memberikan contoh penerapan 7 langkah mempelajari tugas/kursus, yaitu:
1. After the lessons the student will be able to:
- Name several ICT tools to transfer knowledge and how to use them as didactical tools.
- Navigate and develop lessons in an electronic learning environment (Moodle)
- Build electronical lessons in a transferabel way
2. The student:
- has knowledge of basic Windows skills
- is aware of digital communication
- is a proffesional in his/her discipline
- is familiar with transferring knowledge
3. Learning materials students need to achieve their goals Computer with Internet connection:
- School curriculum
- Developtment time, department consultation
- ICT support
- Electric learning environment
- Training
4. Didactic method:
- Digital assignments
- Readers, essays
- Internet adresses
- Whatsapp support
- Digital group meetings
5. Activities student to get to the goals:
- Be present in digital class
- Enter the ELE (Moodle)
- Ask questions
- Practice Moodle skills
- Make 1 lesson
- Consult fellow students
6. Tools do I need for this:
- Internet Any browser will do
- Moodle Throught SMKN4. Also available as Apple and Android app
- Zoom To attend the meetings. SMKN4 will invite you.
- WhatsApp The National standerd of communications for Indonesia
- Google account Not neccesarely but has great advantages
- Symbaloo account Easy to acces and order websites
7. The way I check my students have achieved their goals:
The outcome is a lesson in Moodle about 1 specific subject
Dari paparan 7 langkah tersebut, peserta didik akan mendapatkan gambara apa tujuan diklat, bagaimana kegiatan diklat dan hasil yang didapat dari kegiatan kursus yang diikuti.
Metode mengajar yang diterapkan oleh narasumber adalah metode diskusi dan studi kasus. Hal ini dapat menumbuhkan karakter rasa ingin tahu, kemandirian, komunikatif dan kreativitas peserta didik. Narasumber mengarahkan jika ada peserta diklat yang mengalami kendala dalam mengerjakan tugas-tugas dan diskusi di WAG. Namun, narasumber tidak memberikan handout/materi teknis diklat yang dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan acuan/pedoman bagi peserta diklat dalam mempelajari penggunaan moodle, sehingga peserta diklat harus berinisiatif mencari sendiri informasi lebih dalam tentang moodle, salah satunya mempelajarinya secara mandiri dengan bantuan chanel youtube. Metode pembelajaran seperti ini mungkin bisa kita implementasikan kepada peserta didik. Peserta didik hanya diberi kail dan umpan untuk memancing sendiri dan hasilnya akan sesuai dengan upaya masing-masing.
Diklat pertama dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2020 dan berakhir pada tanggal 17 Maret 2021. Alhamdulilah semua sesi dapat terselenggara dengan baik dan banyak ilmu yang kami dapatkan, baik dari narasumber maupun dari sesama peserta diklat. Terimakasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam diklat ini, semoga menjadi amal baik di masa sekarang maupun di masa mendatang.
Penulis: Eva Sofiah