SOSIALISASI PEMBELAJARAN TEFA & PENGORGANISASIANNYA
Teaching factory atau pengajaran berbasis pabrik yang dikenal dengan istilah tefa, merupakan model pembelajaran di SMK berbasis produksi atau jasa yang mengacu pada standar dan prosedur yang berlaku di industri, dan dilaksanakan dalam suasana seperti yang terjadi di industri.
Implementasi teaching factory di SMK dapat menjembatani kesenjangan kompetensi antara kebutuhan industri, dan kompetensi yang dihasilkan oleh SMK. Pelaksanaan teaching factory menuntut keterlibatan pihak industri sebagai pihak yang relevan menilai kualitas hasil pendidikan di SMK. Pelaksanaan teaching factory juga harus melibatkan pemerintah pusat, pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembuatan regulasi, perencanaan, implementasi maupun evaluasinya.
SMKN 1 Tempel sebagai sekolah pusat keunggulan, akan mulai mengimplementasikan model pembelajaran tefa pada tahun ajaran 2024/2025, sehingga Pada hari Jumat, 9 Agustus 2024, Perpustakaan SMKN 1 Tempel menjadi saksi terlaksananya kegiatan Sosialisasi Pembelajaran kepada seluruh guru kejuruan di SMKN 1 Tempel, sekaligus perlu melakukan pengorganisasian tefa di masing-masing konsetrasi keahlian.
Acara dimulai tepat pukul 13.00 WIB dengan doa bersama, sebagai bentuk harapan untuk kelancaran dan keberkahan kegiatan. Setelah doa, semua peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Rayasebagai bentuk rasa nasionalisme.
Suasana semakin hangat saat Kepala Sekolah, Pariyana, S.pd., M.T. memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kegiatan ini dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan keterampilan yang relevan bagi siswa, sebagai bekal memasuki dunia kerja. Melalui pembelajaraan Tefa ini, sekolah berupaya mendekatkan suasana dunia kerja dengan sekolah dan peserta didik, selaku calon tenaga kerja di masa mendatang.
Setelah sambutan, acara inti dimulai dengan pemaparan materi oleh Urip Wahyono, S.Sn., M.Sn., selaku narasumber dari BBPPMPV Seni dan Budaya. Beliau mensosialisasikan mengenai Target Pengembangan Kualitas Tamatan, Strategi Penguatan untuk mencapai target tersebut, pengenalan model dan pola pembelajaran berbasis Tefa, tujuan dan manfaat pembelajaran Tefa, prinsipnya serta kategori implementasi tefa di sekolah.
Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada seluruh guru kejuruan mengenai model pembelajaran tefa. Target dari sosilisasi ini, yaitu guru kejuruan, dapat menganalisis elemen-elemen pemelajaran yang dapat menerapkan model pembelajaran tefa. Adapun kategori implementasi tefa di tahun awal adalah berbasis pemenuhan kompetensi pesertra didik. Untuk tahun – tahun selanjutnya, dapat ditingkatkan menjadi berbasis kebutuhan masyarakat dan kemitraan dengan dunia kerja.
Syarat penerapan model pembelajaran tefa ini, adalah kurikulum mapel kejuruan telah disinkronkan dengan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja, sehingga diharapkan lulusannya sudah memiliki kompetensi standar industri tersebut.
Selanjutnya peserta diminta berdiskusi dengan kelompok guru satu konsentrasi keahlian, untuk menggali ide dan elemen yang dapat menerpakan model pembelajaraan tefa. Setelah sesi diskusi, Eva Sofiah mewakili peserta untuk mempresentasikan Rencana Pembelajaran Tefa di konsentrasi keahlian Teknik logistik. Penjelasannya mengenai langkah-langkah strategis dalam implementasi Tefa di sekolah sangat diapresiasi oleh seluruh peserta, memberikan inspirasi baru untuk pengembangan kurikulum.
Kegiatan ini ditutup dengan evaluasi dan masukan dari Urip Wahyono, yang memberikan saran konstruktif agar pengembangan kualitas pendidikan di SMKN 1 Tempel dapat terus ditingkatkan. Pada dasarnya Pembelajaran tefa ini untuk meningkatkan kompetensi peserta didik berupa soft skill dan hard skill. Sehingga vokasi kuat menguatkan indonesia. SMK Bisa, SMK Hebat.
Penulis: Nining
Editor: Eva Sofiah
https://www.youtube.com/watch?v=dCakgJCTux0