Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Menyelenggarakan Program Percepatan Vaksinasi Covid-19 Tahap 1 Di SMK Negeri 1 Tempel
Sleman, 28 Agustus 2021. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman bekerjasama dengan Balai Dikmen Sleman dan SMK Negeri 1 Tempel telah menyelenggarakan “Program Percepatran Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelajar” pada hari Kamis, 26 Agustus 2021 bertempat di SMK Negeri 1 Tempel yang berlangsung dari pukul 08.30 sampai dengan pukul 14.00 WIB. Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat serta antusiasme yang tinggi dari peserta didik maupun masyarakat, sehingga sasaran vaksinasi mencapai 1.158 orang yang terdiri dari 826 orang peserta didik (pesdik) SMK Negeri 1 Tempel, 10 orang pesdik SMA Maarif tempel, 3 orang pesdik SMK Pembaharuan Indonesia, 128 orang pesdik SMK Maarif Tempel dan 137 orang masyarakat sekitar, namunada 8 orang pendaftar yang tidak lolos pada saat skrining, sehingga total sasaran yang divaksin sebanyak 1.150 orang. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin sinovac. SMK Negeri 1 Tempel memiliki sarana dan prasarana yang memadai, terutama ruang terbuka yang cukup luas, yaitu lapangan basket, lapangan upacara, pendopo dan Aula, sehingga dipandang memenuhi syarat sebagai tempat diselenggarakannya vaksinasi massal bagi peserta didiknya yang sudah mencapai 1.000 orang.
Kegiatan percepatan vaksinasi sebagai bentuk upaya dari pemerintah untuk diselenggarakannya kembali kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, yang sudah dinantikan dan dirindukan oleh seluruh insan akademik baik peserta didik maupun pendidik. Sehingga seluruh warga sekolah wajib mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai syarat diizinkan mengikuti KBM tatap muka. Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan imunitas masyarakat terhadap paparan Covid-19 sehingga bisa mempercepat kehidupan normal di Indonesia, khusunya Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebelum kegiatan vaksin, calon penerima vaksin terlebih dahulu mendaftar di link https://pedulilindungi.id/ dan https://daftarvaksin.slemankab.go.id/, membawa fotocopy identitas diri berupa KTP/KK/KIA, dan form skrining. Ketiga hal itu merupakan syarat untuk bisa mengikuti kegiatan vaksinasi, namun bagi calon peserta penerima vaksin yang mengalami kesulitan saat mendaftar secara mandiri, telah mendapatkan bantuan dari petugas agar bisa mengikuti vaksin.
Untuk kesuksesan kegiatan tersebut, panitia telah mensosialisasikan kepada peserta didik mengenai persyaratan maupun alur kegiatan melalui surat pemberitahuan kepada orang tua yang disampaikan melalui WA Grup. Adapun 6 tahapan/alur yang harus dilakukan oleh calon penerima vaksin yaitu:
Pada saat di lokasi, calon penerima vaksin terlebih dahulu melaporkan diri di bagian pendaftaran dengan menunjukkan persyaratan yang dibawanya, sehingga jumlah pendaftar vaksin dapat teridentifikasi agar sesuai dengan jumlah vaksin yang tersedia. Selanjutnya peserta menuju pos pelayanan pre-skrining untuk diinputkan datanya oleh petugas pada aplikasi Pcare, agar data terintegrasi secara nasional. Tahap selanjutnya yaitu pengecekan kesehatan fisik pada pos pelayanan pengukuran tensi dan skrining, untuk memastikan peserta sudah siap untuk menerima injeksi vaksin, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Peserta yang telah lolos skrining diarahkan pada pos pelayanan injeksi vaksin, lalu proses terakhir yaitu observasi selama 15 menit untuk melihat keluhan ikutan pasca imunisasi (KIPI) yang dialami peserta vaksin.
Gejala KIPI yang biasa terjadi yaitu rasa pegal di area suntik, demam ringan, rasa lelah, sakit kepala, pegal pada otot atau sendi, menggigil, diare dan muntah. Peserta vaksin yang mengalami gejala KIPI, mendapatkan penangan dari tim medis, sedangkan peserta yang tidak mengalami gejala KIPI dapat meninggalkan ruang observasi sambil membawa kartu vaksin sebagai bukti keikutsertaan vaksinasi dan untuk pengingat jadwal vaksinasi tahap 2 yang direncanakan tanggal 23 September 2021.
Pada saat kegiatan berlangsung, hadir pula Kabid Layanan Dinkes Kabupaten Sleman dr. Novi, Kepala Balai Dikmen Sleman Priya santosa, M.M., Kadis pendidikan Drs. Ery Widaryana MM, Kasie Layanan baldik Maryono, serta perwakilan dari Puskesmas Tempel, Kecamat Tempel dan Satgas Covidnya, Polsek Tempel, Kodim, Satpol PP, dan Kelurahan Margorejo, untuk memastikan kegiatan dapat berjalan lancar.
Tepat pukul 13.00 pendaftaran vaksinasi ditutup, sedangkan pelayanan berakhir pada pukul 14.00 WIB. Alhamdulilah berkat kerjasama dari berbagai pihak, kegiatan dapat berjalan dengan lancar. Untuk itu, Kepala SMK Negeri 1 Tempel Sri Winarsih, S.Pd, menyampaikan terimakasih kepada semua lembaga yang telah terlibat serta para relawan dari Ikatan Dokter Indonesia, TNI AL Jakarta, Ikatan Bidan Indonesia, Persatuan Perawat Nasional Indonesia, PMI, dan Mahasiswa Mahasiswi Amikom Yogyakarta yang telah bertugas di pos pelayanan masing-masing. Tak lupa kami sampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh Panitia Pelaksana dan Bapak Ibu Guru Karyawan SMK Negeri 1 Tempel yang telah menyiapkan segala sarana prasarana yang dibutuhkan. Serta terimaksih kepada peserta didik dan para wali peserta didik yang telah mendukung program percepatan vaksinasi ini.
Berdasarkan laporan dari ketua pelaksana kegiatan percepatan vaksinasi bagi pelajar, Ahmad Arief Arfianto, S.T, dari 1073 orang peserta didik SMK Negeri 1 Tempel, yang telah divaksin sebanyak 975 orang (91 %) dan yang belum divaksin sebanyak 98 orang (9%). Adapun alasan belum divaksin, yaitu sedang sakit 20 orang, pasca terpapar belum 3 bulan sebanyak 33 orang, akan vaksin mandiri 17 orang, belum diizinkan orang tua 7 orang dan 21 orang belum memberikan keterangan.
Dengan masih adanya peserta didik yang belum diizinkan oleh oleh orang tua, kepala SMK Negeri 1 Tempel menghimbau kepada para orang tua agar mendukung program pemerintah demi kesehatan bersama. Hal ini disampaikan langsung pada saat evaluasi kegiatan “Masih perlunya peningkatan kesadaran bagi orang tua/wali peserta didik akan pentingnya vaksin untuk kegiatan pembelajaran. Diharapkaan bagi yang belum vaksin agar segera mengikuti vaksin meskipun tidak melalui sekolah, supaya kegiatan pembelajaran tatap muka segera dapat dilakukan. Mohon orang tua mengijinkan putra putrinya melakukan vaksinasi, demi Indonesia Sehat Indonesia Kuat”, papar Sri Winarsih, S.Pd.
Bagi orang tua/wali peserta didik yang masih ragu untuk melakukan vaksin, dapat konsultasi pada para ahlinya atau mencari sumber-sumber informasi tentang efek dan manfaat dari vaksin bagi kesehatan, misalnya dengan mengakses “Hal-hal yang perlu diketahui sebelum, saat, dan setelah menerima vaksin Covid-19” atau “Hukum vaksin dalam Islam”. Semoga upaya dari pemerintah dan sekolah dapat mendapatkan keberkahan untuk semua, sehingga KBM tatap muka dapat terwujud dalam waktu dekat. Aamiin
Penulis: Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng.