
Sleman, 8 Mei 2021. Pembelajaran daring yang sudah diterapkan selama 1 tahun selama pandemi Covid-19 ini, telah menunjukkan bahwa secanggih apapun media atau teknologi yang digunakan pada pembelajaran daring, tetap ada hal yang membuat pembelajaran tersebut garing dan boring (membosankan). Hilangnya interaksi sosial pada proses pembelajaran daring menyebabkan peserta didik maupun pendidik kurang bergairah dalam mengikuti pembelajaran, karena proses pembelajaran bukan sekedar transfer ilmu pengetahuan, namun juga menjalin interaksi sosial antara pendidik dan peserta didik yang tak tergantikan oleh teknologi. Hal ini lah yang menjadi dasar bagi Panitia Bina Iman dan Taqwa dari Takmir Masjid Salahuddin SMK Negeri 1 Tempel untuk menyelenggarakan pesantren Ramadhan 1442 H secara luring atau tatap muka langsung dengan jumlah peserta terbatas 2 kelas/hari bagi tingkat X. “Teknis luring kita terapkan bertujuan untuk memfasilitasi kelas X yang sudah 1 tahun menjadi peserta didik di SMK Negeri 1 Tempel, namun ada yang belum mengenal lingkungan sekolah maupun teman-temannya”, ujar Sri Winarsih saat memberikan pengarahan pada rapat koordinasi. Adapun tema yang diusung panitia yaitu, “Dengan hikmah Ramadhan, akan terbentuk generasi muda yang mandiri, amanah dan berakhlak mulia”.
Kegiatan pesantren Ramadhan dibuka oleh Dra. Sri Windaryati selaku Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, pada tanggal 3 Mei 2021 pukul 08.00 secara daring menggunakan google meet agar dapat diikuti oleh seluruh peserta didik yang berada di rumah. Sri Windaryati menyampaikan permohonan maaf Kepala Sekolah tidak dapat membuka kegiatan, dikarenakan ada tugas luar dalam waktu bersamaan. “Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah dan waktu yang sangat tepat untuk meningkatkan iman dan taqwa. Sehingga pesantren Ramadhan diadakan sebagai salah satu upaya peningkatan iman dan taqwa bagi peserta didik kelas X, baik yang Muslim maupun yang Nasrani. Bagi peserta didik yang beragama Nasrani akan bimbingan oleh guru-guru Nasrani di ruang audio visual perpustakaan cinta ilmu. Peningkatan imtaq dapat dicapai melalui penambahan ilmu pengetahuan maupun silaturahmi dengan teman dan bapak ibu guru yang mengajar, agar kelak anak-anak menjadi calon generasi penerus bangsa yang mandiri, amanah dan berakhlak mulia”, kata Sri Windaryati saat menyampaikan sambutan.
Pesantren Ramadhan telah diikuti oleh 10 rombel yang terbagi menjadi 5 hari pelaksanaan dari tanggal 3 s.d. 7 Mei 2021, bertempat di Serambi Masjid Salahuddin yang baru selesai direnovasi tahap 1. Kegiatan berlangsung dari pukul 07.00 s.d. 11.30 WIB, diawali dengan shalat duha secara mandiri dan tadarus bersama surat Al-Muminun yang dibimbing oleh Ustadz Amir Firdaus, S.Ag. Surat Al-Muminun berisi tentang pedoman bagi seorang muslim yang ingin mencapai surga Firdaus. Kegiatan dilanjutkan dengan taaruf melalui metode penggalian informasi dan potensi antarteman yang dipandu oleh Pramuhastuti, S.Pd., dari taaruf ini peserta didik dapat mengenali data diri, minat, bakat, dan prestasi 5 orang teman sekelasnya. Selain itu, Pramuhastuti pun menyampaikan materi taaruf dalam Islam, agar peserta didik dapat terhindar dari pergaulan yang salah. Peserta didik terlihat antusias, ceria dan semangat dalam mengikuti kegiatan.

Setelah peserta didik saling kenal, kegiatan selanjutnya adalah penyampain kajian Islam tentang Birrul Walidain yang disampaikan oleh 5 orang pendidik SMK Negeri 1 Tempel, yaitu Nurlaili Hazami, S.Pd., Ahmad Arief Arfianto, S.T., Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng., Umi Zakiyatul Hilal, S.Ag., dan Agus Kuncoro, S.Pd. Pemberi materi kajian Islam berbeda tiap harinya, dalam rangka mencari potensi yang ada pada pendidik sebagai generasi penerus di bidang dakwah untuk memakmurkan Masjid.
Birrul walidain menjadi tema yang diangkat pada kajian Islam dikarenakan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, telah banyak terjadi penyimpangan perilaku anak maupun orang tua yang semakin mengkhawatirkan. Untuk itu, panitia bina imtaq berupaya menanamkan kembali ajaran Islam sesuai Al-Quran dan Hadits yang harus dijadikan pedoman hidup peserta didik, terutama tentang berbuat baik kepada kedua orang tua. Pada penyampaian materi birrul walidain, pemateri mengawalinya dengan menggunakan strategi pemutaran film pendek tentang birrul walidain berjudul “Surat dari Ibu” yang menggambarkan karakter beberapa anak di kehidupan sehari-hari sehingga menyentuh hati. Dari film tersebut, peserta didik dapat mengambil hikmah positif tanpa harus banyak dinasehati oleh pemateri, seperti pesan yang disampaikan oleh sutradaranya “Dongeng adalah guru yang tidak menggurui”. Kajian dilanjutkan dengan paparan dasar hukum (Al-Quran dan Hadits), kriteria, manfaat, dan cara menjadi anak berbakti kepada orang tua, sebagai penyempurna penanaman karakter birru walidain, serta diselipkan tanya jawab dengan peserta didik untuk menjalin interaksi dan komunikasi. Strategi yang diterapkan oleh pemateri cukup efektif, hal ini terlihat dari peserta didik antusias menyimak kajian dengan baik sampai waktu yang disediakan habis.

Sesi penutup pada pesantren Ramadhan ini adalah Muhasabah Diri tentang birrul walidain yang disampaikan oleh guru Bimbingan Konseling Etik Romdloniyati, S.Pd.. Untuk menggiring peserta didik agar dapat melakukan muhasabah diri, pemateri mengawalinya dengan penyampaian peranan dan perjuangan orang tua demi anak-anak mereka. Selanjutnya pemutaran film pendek “Rahing dan “Kisah Nyata Terlambat”, dua film tersebut mampu menggiring hati peserta didik untuk mulai introspeksi diri tentang perilaku mereka selama ini terhadap orang tua, ditambah lagi oleh kalimat-kalimat evaluasi dan motivasi yang disampaikan oleh pemateri, semakin membuat para audiens yang mendengarnya terharu begitu dalam sehingga tidak dapat menahan air mata. Suasana tambah mengharukan ketika puisi tentang “Orang Tua” dari Almarhum Ustadz Jefri Al-Bukhari (Uje) yang menyayat hati mulai diperdengarkan, semua peserta didik menangis teringat kepada kedua orang tua mereka, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada. Alhamdulilah pengkondisian hati untuk dapat bermuhasabah diri telah sukses dilakukan oleh pemateri, semoga kegiatan pesantren Ramadhan ini dapat menjadi wasilah peningkatan iman dan taqwa seluruh peserta didik, sehingga dapat menjemput hidayah Allah Subhana Wataala dengan cara meraih Ridha Orang Tua… Aamin.
Pada sesi istirahat, panitia melakukan penggalangan dana untuk pembangunan Masjid tahap 2, infaq yang terkumpul sebesar Rp. 1.470.000, semoga menjadi amal jariyah yang bermanfaat sampai akhirat.

Bagi peserta didik kelas X yang beragama Kristiani dan Katolik, mengikuti kegiatan khusus sesuai agama dan kepercayaannya di ruang Audiovisual Perpustakaan Cinta Ilmu. Terimakasih kepada semua pihak yang telah mensukseskan kegiatan pesantren Ramadhan 1442 H, hanya Allah Subhana Wataala yang akan menggantikan lelahnya.
Penulis: Eva Sofiah