
Sketsaweb, 25/03/22. Tahun ajaran baru sudah di depan mata, sehingga berbagai persiapan menyambut tahun ajaran baru, mulai dilakukan oleh SMK Negeri 1 Tempel, salah satunya adalah “Bedah Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Bersama Dunia Kerja”, oleh tim pengembang kurikulum yang diketuai oleh Dra. Sri Windaryati selaku wakil kepala sekolah urusan kurikulum.
SKL merupakan seperangkat kompetensi lulusan yang dibakukan dan diwujudkan dengan hasil belajar peserta didik. SKL berfungsi sebagai kriteria dalam menentukan kelulusan peserta didik pada setiap satuan pendidikan, rujukan untuk penyusunan standar-standar lain, dan arah peningkatan kualitas pendidikan secara mendasar dan holistik pada jenjang pendiidkan dasar dan menengah, serta pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik yang meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran, serta mencakup aspek sikap, pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan kompetensi sendiri adalah kemampuan berfikir, bersikap dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki peserta didk.
Seiring perkembangan ilmu dan teknologi serta tuntutan kompetensi di dunia kerja, maka SKL yang telah disusun oleh Tim Kurikulum perlu dibedah bersama stakeholder untuk masing-masing kompetensi keahlian yang ada di SMKN 1 Tempel, yaitu Teknik Logistik, Teknik Komputer dan Jaringan, Bisnis Daring dan pemasaran, Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran serta Akuntansi dan Keuangan Lembaga.
Bedah SKL telah diselenggarakan pada Rabu (24/03) di Aula SMKN 1 Tempel, yang dihadiri oleh seluruh guru yang berjumlah 59 orang dan 5 orang praktisi dari dunia kerja sebagai narasumber atau pencermat SKL kompetensi keahlian masing-masing, yaitu Okta Dedy Pranowo, A.Md. dari PT. Sumber Alfaria Trijaya bk, Cabang Klaten, Arianto, A.Md dari CV. Mulia Kreatif Cipta (Creativemu.id), Drs. Budhi Purwantoro Jati, M.M., Ak.CA. dari Politeknik YKPN Yogyakarta, Caicelia Ratih Setyawati, A.Md. dari Kaloka Pottery dan Dodi Prasetya Utomo, S.Kom dari PT. Wahanan Lintas Persada.
Kegiatan berlangsung dari pukul 09.00 s.d. 12.00 dibuka oleh Kepala SMKN 1 Tempel Sri Winarsih, S.Pd. yang menginformasikan bahwa “penerapan kurikulum sudah mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan IPTEK dan tuntutan zaman, meskipun konsepnya masih sama dengan kurikulum 2013, tetapi telah dilakukan penyesuaian-penyesuaian terkait dengan adanya pandemi, kurikulum darurat dan kurikulum merdeka, serta muatan-muatan lainnya juga diintegrasikan. SMKN 1 Tempel belum masuk sekolah Pusat Keunggulan, sehingga masih diizinkan menggunakan kurikulum 2013, tetapi akan mengintegrasikan implementasi ruh yang ada pada kurikulum merdeka, diantaranya SKL mengacu pada SKL yang baru dan capaian pembelajarannya, hal ini sebagai latihan penerapan kurikum merdeka yang kedepannya akan diterapkan 100%. Kami belum mendaftarkan diri untuk menggunakan kurikulum merdeka, karena masih perlu persiapan teknis dan sumberdaya manusia. Sehingga kegiataan hari ini bertujuan untuk membedah SKL secara bersama-sama dengan Dunia Kerja, apakah kompetensi dasar di tiap program keahlian mampu mencapai SKL yang diharapkan atau tidak. Kami membutuhkan masukan dari para narasumber terkait kompetensi dasar dan materi yang perlu ditambahkan atau dikurangi, agar SKL yang akan diterapkan news, aktual dan tanggap terhadap perubahan yang terjadi sesuai tuntutan dunia kerja”.

Dari kegiatan diskusi kelompok antara guru dan narasumber masing-masing kompetensii keahlian, dihasilkan beberapa temuan dan masukan, sebagai berikut:
a. Kompetensi Keahlian OTKP
- Ada beberapa materi pelajaran yang sudah tidak relevan di dunia kerja tapi porsi jamnya besar, sedangkan yang dibutuhkan di dunia kerja justru porsinya sedikit misalnya kecepatan mengetik dan bahkan ada kompetetnsi dasar yang belum ada, misalnya tentang pengetahuan perpajakan, praktek perbankan sederhana, keterampiulan presentasi, dan teknologi online.
- Pendidikan karakter/soft skill harus dibekali sikap membantu orang lain karena sebagai petugas resepsionis harus siap membantu customer atau pelanggan yang dapat diajarkan dalam project work
- Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam praktek keterampilan perkantoran dengan mendatangkan guru tamu yang profesional sehingga lebih uptodate
- OTKP merupakan istimewa, karena KTSP, KKNI dan LSP belum sinkron, sehingga guru-gurunya dituntut untuk kreatif sehingga dapat berinovasi dalam kegiatan pembelajaran.
b. Kompetensi Keahlian TKJ
- Harus mengikuti perkembangan teknologi, beberapa yang diajarkan sudah ketinggalan zaman, contohnya di sekolah masih menggunakan kabel OTP sedangkan di dunia kerja sudah beralih ke kabel fiberr optic.
- Guru-guru perlu mengikuti upskilling ilmu yang berkembang di komputer jaringan
- Peserta didik minimal diberi teori tentang fiber optic, jika alat-alat di sekolah belum ada, sehingga saat PKL menghadapi fiber optic, peserta didik sudah memiliki bekal dari sekolah.
c. Kompetensi Keahhlian BDP
- Perlu ditambahkan materi Podcast, penyampaian informasi melalui youtube, pembuatan konten, administrasi sosial media, materi khusu SEO, peembuatan laporan membuat google shelling jangan yang manual saja
- Sering-seringlah mendatangkan guru tamu, sehingga bisa bersaing di dunia kerja
- Masih minimnya lulusan SMK yang memiliki kompetensi untuk bekerja di bidang admin sosial media yang ddibutuhkan oleh instansi maupun dunia industri.
- Informasi peluang bisnis di bidang digital.
d. Kompetensi Keahliian Teknik Logistik
- Perlu adanya sinkronisasi terkait KKNI dan Kurikulum sehingga perlu bedah KKNI, karena materi KKNI ada yang belum tercover di kompetensi dasar sehingga harus disisipkan di mata pelajaran tertentu
- Menangani pesan barang secara online
- Penguasaan teknologi dalam bidang logistik, sehingga peserta diidk sudah mumpuni
- Perlunyaa kompetensi perawatan alat kerja, karena alat-alatnya cukup mahal
e. Kompetensi AKL
- Implementasi program profil pelajar pancasila perlu lintas program
- Perlu adanaya kompetensi pembaca laporan dan analisis laporan yang tidak bisa dilakukan oleh mesin. Sedangkan kemampuan akuntansi nmanual, sudah tergantikan oleh pemrograman
- Peningkatan kompetensi akuntasi keuangan desa
- Perlu pengenalan SAK dan EMKM.
- Perlu penguatan mata pelajaran spreadsheet di kelas X agar di kelas XI dan XII dapat menguasai spreadsheet sampai ke tiingkat advance, sehingga pesertat didik dapat membuat program-program keuangan tanpa perlu menggunakan bahasa-bahasa pemrogramann. Dengan menguasai spreadsheet itu sudah cukup dalam membuat aplikasi keuangan.
Tindak lanjut dari hasil bedah SKL ini yaitu, memunculkan program-program, strategi, dan metode untuk meningkatkan kompetensi peserta didik dan memberikan kualitas pendidikan terbaik bagi masyarakat.
Penulis: Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng.