Jumat Bersih di SMKN 1 Tempel
Sketsaweb, 15/4/22. Jumat bersih merupakan salah satu implementasi dari “Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup” di SMK Negeri 1 Tempel, yang bertujuan untuk penanaman karakter pada warga sekolah agar mencintaI lingkungan, dengan cara menjaga Kebersihan, Keindahan dan Kesehatannya. Kata Jumat Bersih berasal dari akronim Jalan untuk Meraih Manfaat Bersih, Sehat, dan Indah. Pelaksanaan Jumat Bersih, berada di bawah koordinasi Tim Adiwiyata yang diketuai oleh Tutik Isyuwanti, S.Si., dilaksanakan setiap hari Jumat dengan jenis kegiatan bervariasi, sesuai program yang ada di rencana GPBLHS.
Pada hari Jumat (8/4), telah dilaksanakan Jumat Bersih Masal oleh warga sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, guru, karyawan, peserta didik kelas X dan XII, petugas taman, dan petugas keamanan. Jenis kegiatannya yaitu kerja bakti membersihkan lingkungan di dalam dan di luar sekolah, pengelolaan sampah dan perawatan tanaman. Sebelum kegiatan, peserta didik mendapatkan pengarahan dari Yustinus Suharjana, S.Pd. selaku koordinator kegiatan GPBLHS, mengenai pembagian area yang harus dibersihkan dan nama-nama pendamping yang akan membersamai mereka selama melaksanakan Jumat Bersih.
Di dalam sekolah, peserta didik bertugas membersihkan ruang kelas, laboratorium, masjid, taman-taman, kolam ikan, dan saluran drainase. Sedangkan kegiatan di luar sekolah, peserta didik melakukan beberapa kegiatan, diantaranya penanaman singkong bersama Sri Winarsih, S.Pd., selaku Kepala SMKN 1 Tempel, di kebun milik warga dusun Margorejo, membersihkan lingkungan sungai di Jembatan Gundengan, dan membersihkan masjid Baitul Qohhar Gundengan Margorejo.
“Meskipun dalam kondisi menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan, seluruh warga antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang telah ditentukan. Kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian menjaga kebersihan lingkungan dan pengabdian dari warga sekolah kepada masyarakat. Semoga apa yang telah dilakukan oleh warga SMKN 1 Tempel, memiliki manfaat dan bernilai ibadah”, tutur Sri Winarsih.
Sri Winarsih juga menyampaikan bahwa "Selama masa pandemi, peserta didik mengikuti pembelajaran secara online hampir dua tahun, yang salah satu efeknya adalah lunturnya karakter gotong royong dan rasa peduli terhadap permasalahan yang ada di lingkungan, sehingga melalui momen ini, semoga karakter tersebut akan muncul dan dapat terbentuk kembali melalui kegiatan pembinaan selanjutnya".
Penulis: Eva Sofiah, S.Pd., M.Eng.
Dokumentasi Kegiatan di Lingkungan Sekolah
Kegiatan di Luar Sekolah